[manghidir.my.id] - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) semakin memperkuat komitmennya untuk menghadirkan “Internet Rakyat” sebagai solusi konektivitas terjangkau, khususnya di area dengan akses digital terbatas. Program ini menjadi bagian dari strategi transformasi digital sekaligus pemerataan pendidikan dan infrastruktur.
Poin Utama:
1.
Paket Internet Rakyat Rp
100.000
· Layanan Internet Rakyat
yang diselenggarakan oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge, perusahaan
WIFI) menawarkan paket dengan harga Rp 100 ribu per bulan, kecepatan
hingga 100 Mbps, kuota unlimited, serta modem gratis.
·
Teknologi yang digunakan
adalah Fixed Wireless Access (FWA) 5G berbasis frekuensi 1,4 GHz dan Open RAN,
sebagai bagian dari inovasi agar tidak bergantung sepenuhnya pada kabel fiber
optik.
· Untuk saat ini, registrasi
awal layanan tersedia di beberapa wilayah seperti Jawa, Maluku, dan Papua.
2.
Dukungan untuk Sekolah Rakyat
· Internet cepat hingga 100
Mbps disiapkan untuk Sekolah Rakyat (SR), terutama sekolah di daerah kurang
terlayani.
·Komdigi bekerja sama dengan
operator telekomunikasi (seperti Telkomsel) untuk menyediakan konektivitas via
fixed broadband ke sekolah-sekolah rakyat.
· Infrastruktur di banyak
sekolah akan menggunakan dukungan dari BAKTI (Badan Aksesibilitas
Telekomunikasi dan Informasi) agar akses internet berkualitas bisa terjangkau
dan merata.
· Komdigi juga mengalokasikan
anggaran untuk pelatihan guru Sekolah Rakyat dalam penggunaan teknologi
digital, serta menyediakan platform pendidikan digital jika diperlukan.
· Pembiayaan akses internet
di Sekolah Rakyat akan dibiayai melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
3.
Tantangan Operasional
· Telkomsel menyebut ada
sejumlah kendala dalam menyediakan internet cepat di Sekolah Rakyat, termasuk
ketersediaan listrik stabil dan akses fisik ke lokasi terpencil.
· Meski demikian, Komdigi
meyakini bahwa dengan sinergi antar kementerian dan operator, kendala-kendala
tersebut bisa diatasi.
4.
Progres Sekolah Rakyat
· Saat ini, ada 100 titik
Sekolah Rakyat yang sudah operasional, dan pemerintah menargetkan jumlahnya
meningkat menjadi 165 sekolah.
· Dua sekolah percontohan
telah mendapatkan konektivitas tinggi: SR Menengah Atas 19 Bantul (200 Mbps)
dan SR Menengah Atas 20 Sleman (100 Mbps) menurut Komdigi.
· Sekretaris Jenderal
Komdigi, Ismail, menyatakan bahwa Kementerian akan terus membuka kemitraan
dengan penyedia layanan internet agar konektivitas tetap bisa diperluas dan
dipertahankan.
5.
Tujuan Sosial dan Digital
· Program Internet Rakyat dan
Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengurangi
kesenjangan digital dan sosial, terutama di wilayah kantong kemiskinan. Dengan
konektivitas, generasi muda di daerah terpencil diharapkan bisa mengakses
pendidikan digital, mengembangkan kompetensi, dan terlibat aktif dalam ekonomi
digital.
Kesimpulan:
Program Internet Rakyat menunjukkan langkah nyata pemerintah dan sektor swasta
dalam memperluas akses internet berkualitas dengan harga terjangkau. Meski
menghadapi tantangan infrastruktur, kolaborasi lintas pihak (Komdigi, operator,
Kemensos) dan inovasi teknologi FWA 5G Open RAN menjadi kunci penting dalam
mewujudkan konektivitas merata. Sementara itu, integrasi dengan Sekolah Rakyat
diharapkan tidak hanya menghadirkan koneksi, tetapi juga memperkuat pendidikan
inklusif di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terlayani.
Post a Comment